
Begitu adzan berkumandang, kaum muslim yang benar-benar
beriman dan bertakwa kepada Allah akan segera bergegas ke masjid menunaikan
salat. Tanpa sadar syaraf akan memerintahkan tubuh untuk segera menunaikan
salat.
Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak umat muslim mendadak bergetar
hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba
(abdi). Seakan suara khas adzan telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap
muslim. Sehingga ketika mendengarnya, indra-indra tubuh mereka lalu bergerak
untuk salat. Suara adzan seakan telah menyentuh fitrahnya untuk beribadah.
2. Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar adzan
Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah
yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam.
Salah satu sebab yang sering terjadi adalah suara adzan yang didengar mereka,
telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Seakan
fitrah Islam dalam diri mereka terbangkitkan melalui alunan adzan itu.
Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk
Islam selama tahun 2011, termasuk 467 wanita, yang berusia rata-rata 30 sampai
35 tahun, dan berasal dari kebangsaan yang berbeda mulai dari Jerman, Maldiva,
Belanda, Perancis, Cina, Brasil, AS, Rumania dan Estonia. Mereka adalah
turis-turis yang tengah melancong ke Turki.
Di kota Kayseri Turki sendiri, sedikitnya 14 orang telah masuk islam selama
empat tahun terakhir, termasuk 10 wanita. Grand Mufti kota Kayseri, Syaikh Ali
Marasyalijil menyebutkan umumnya mereka masuk Islam setelah tersentuh mendengar
alunan adzan.
Rapper papan atas Amerika Serikat, Chauncey L Hawkins yang populer disapa Loon
bahkan mengakui masuk Islam setelah mendengar suara adzan saat dirinya tengah
berkunjung ke Abu Dhabi, Dubai.
Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf yang masuk Islam setelah mendengar
alunan kumandang adzan.
3. Perintah adzan datang melalui mimpi
Pada awalnya Rasulullah SAW tidak tahu dengan cara yang digunakan untuk
mengingatkan umat muslim bila waktu salat tiba. Ada sahabat yang menyampaikan
usul untuk mengibarkan bendera, menyalakan api di atas bukit, meniup terompet,
dan membunyikan lonceng. Semua saran itu dianggap kurang cocok.
Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid yang bercerita jika dia mimpi
bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan
menyerukan lafaz-lafaz adzan seperti saat ini. Lalu dikabarkanlah perihal mimpi
ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata dia juga
mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya
Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi)”.
Lalu Rasulullah bersabda:
”Segala puji bagimu.”
Rasulullah menyetujui untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda
waktu salat tiba.
4. Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa bersejarah
Selain digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, adzan juga dikumandangkan
pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir.
Selain itu, saat peristiwa penting dalam Islam terjadi, adzan juga
berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan
berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan, Bilal bin Rabbah mengumandangkan
adzan dari atas Ka’bah.
Peristiwa lain, ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman yang
mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur, beberapa perajurit Ottoman masuk ke dalam
lalu mengumandangkan adzan sebagai tanda kemenangan mereka.
5. Miliaran kali dikumandangkan sejak 14 abad lalu
Adzan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan
14 abad lalu hingga saat ini, tak dapat dihitung berapa juta kali adzan telah
berkumandang.
Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x
356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x dikumandangkan. Sehingga
sedikitnya adzan telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada
1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan adzan, jadi adzan telah
dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!
6. Tak henti dikumandangkan hingga kiamat
Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu solat pada setiap
daerah. Ketika adzan telah selesai berkumandang di satu daerah, maka
selanjutnya adzan berkumandang di daerah lain.
Satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di
Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia
sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu
beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan
begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat
India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh
kawasan India.
Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang
sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di
Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam
waktu ini, adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana,
ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan
Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah
Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan
Irak.
Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan
terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut.
Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan
waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini
seruan shalat dikumandangkan.
Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama.
Proses panggilan adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan
Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang
dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera
Atlantik setelah sembilan setengah jam.
Sebelum adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di
kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai.
Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian,
maka waktu Maghrib menyusul.
Begitu seterusnya adzan terus berkumandang di bumi dan tidak pernah berhenti
hingga kiamat terjadi. Subahanallah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar